09 Januari 2008

Selamat Datang Uskup Agung

Oleh FRANS OBON

Tahta Suci Vatikan telah menunjuk Uskup Maumere Vincentius Sensi Potokota menjadi Uskup Agung Ende, Sabtu (14/4). Penunjukan ini memicu beragam tanggapan. Umat Keuskupan Maumere pasti kecewa sebab baru setahun mereka bersama Uskup Sensi, mereka terpaksa merelakannya kembali ke Ende. Bagi umat di Keuskupan Agung Ende, penunjukan ini berita gembira. Dalam arti tahta keuskupan hanya lowong setahun, Keuskupan Agung Ende mendapatkan seorang uskup.

Mengenai perasaan kecewa, Uskup Sensi juga mengatakan bahwa dia merasakan kekecewaan itu dan dia sendiri mengaku kecewa. Tetapi dia harus menerima penugasan ini karena juga menyangkut kepentingan Gereja Katolik Flores. Sebab keputusan ini sudah pasti mempertimbangkan segala sesuatunya demi kepentingan gereja lokal Flores juga.
Di sini sesungguhnya berkat tidak hanya bagi Keuskupan Agung Ende, melainkan juga bagi Keuskupan Maumere. Tahta Suci masih mengangkatnya sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Maumere. Ini artinya dia juga memimpin Keuskupan Maumere. Dengan demikian, apa yang telah diletakkannya selama setahun kegembalaan di Maumere akan memiliki kesinambungannya.
Bagi umat Keuskupan Agung Ende, penunjukan ini sebagai berita gembira karena Uskup Sensi bukanlah orang baru di keuskupan. Selaku Direktur Pusat Pastoral selama 10 tahun, dia mengenal betul seluk beluk dan masalah yang dihadapi umatnya. Dia mengenal betul keprihatinan, kegembiraan, dan harapan umat di wilayah ini.
Sebetulnya dalam konteks yang sama, selaku Administrator Apostolik Keuskupan Maumere pasti telah mengenal dengan baik persoalan di wilayah itu. Karena itu keputusannya, strategi dan program pastoralnya paling tidak menjawabi kebutuhan umat yang telah dia kenal sejak dia ditahbiskan menjadi imam. Seluruh hidupnya, kecuali ketika melanjutkan studi di Dela Sale University di Filipina, dipersembahkan untuk pengembangan Gereja lokal di wilayah ini. Sebab itu dalam konteks ini, tidak perlu ada yang merasa kehilangan.
Uskup Agung Ende dalam posisinya sebagai uskup metropolit dalam sejarah Gereja Katolik Flores memiliki peran sentral. Kita semua tahu bahwa Ndona begitu bersejarah bagi perjalanan agama Katolik di Flores. Nilai historis ini adalah dari satu sisi merupakan warisan berharga. Dan tanah misi Flores kini menghasilkan buah berlimpah bagi kepentingan Gereja universal. Ini artinya dari tanah Flores, muncul bentara-bentara yang membawa benih kabar gembira itu ke seluruh dunia.
Sebab itu penunjukan ini dari satu sisi menyiratkan bahwa Gereja lokal Flores memiliki dan memberi arti penting bagi kehidupan Gereja universial.
Bagi umat Katolik, siapapun yang menjadi uskup, dia adalah pengganti para rasul dalam satu rangkaian yang tak terputuskan (succesio apostolica). Dia akan membimbing umat Katolik dalam tata nilai dan iman. Dalam situasi yang serba cepat berubah, masa globalisasi yang makin kuat, kita memerlukan bimbingan uskup. Dalam kaca mata iman itulah, umat Katolik perlu menerima semua ini.

FLORES POS | BENTARA | AGAMA | 17–4-2007 |

Tidak ada komentar: